SAR Alkaloid Quinoline

 

Alkaloid kuinolin mempunyai 2 cincin karbon dengan 1 atom nitrogen struktur inti :








Golongan ini dibagi dalam 4 sub golongan:

 

·         Kinina, Kinidina, Sinkonidin, Sinkonidina

Senyawa ini pada umumnya berguna sebagai antimalaria, alkaloid ini terdapat pada kulit batang (cotex) dari tumbuhan Cinchona succirubra (famili: Rubiaceae). Ada beberapa jenis dari Cinchona diantaranya C. Calisaya yang berwarna kuning berasal dari Peru dan Bolivia, C. Officinalis dan C. Ledgeriana lebih banyak di Indonesia yang ditanam di pulau Jawa. 

·         Akronisina

Berasal dari kulit batang tumbuhan Acronychia bauery (famili: Rutaceae), berfungsi sebagai antineoplastik yang telah diuji cobakan pada hewan dan diharapkan mampu merupakan obat yang efektif untuk kemoterapi neoplasma pada manusia.

                       

·         Camptothecin

Diperoleh dari buah, sebagian kayu atau kulit dari pohon Camptotheca acuminata (famili: Nyssaceae), suatu pohon yang secara endemik tumbuh di daratan Cina. Ekstrak dari tumbuhan ini ternyata mempunyai keaktifan terhadap leukemia limpoid.

 

·         Viridicatin

Merupakan subtansi antibiotik dari mycelium jamur Penicillium viridicatum (famili: Aspergillaceae), senyawa ini aktif untuk semua jenis Plasmodium (kecuali P. vivax) penyebab malaria. Penggunaan senyawa ini memiliki efek samping berupa Cindronism yaitu pendengaran berkurang.

Secara umum, alkaloid yang pada dasarnya mengandung inti 'kuinolin' termasuk rangkaian alkaloid yang diperoleh secara eksklusif dari kulit kayu kina, anggota utama dari kelompok ini adalah, yaitu: kuinin, kuinidin, kinain dan kinaidin. Menariknya, lebih dari dua puluh lima alkaloid telah diisolasi dan dikarakterisasi baik dari Yellow Cinchona yaitu Cinchona calisaya Wedd dan Cinchona ledgeriana Moens ex Trimen, atau dari Red Cinchona yaitu Cinchona succirubra Pavon ex Klotzsch (Famili: Rubiaceae). Alkaloid tersebut di atas juga ditemukan dalam hibrida mereka serta di Kulit Cuprea yang diperoleh dari Remijia pedunculata dan Remijia purdieana yang termasuk dalam ordo alami Rubiaceae.

 

Akan tetapi, telah diketahui bahwa hasil komersial rata-rata alkaloid kina dalam bahan kulit kayu kering dari bahan tanaman tersebut adalah sebagai berikut: kina (5,7%); quinidine (0,1-0,3%); cinchonine dan cinchonidine (0,2-0,4%). Namun demikian, alkaloid minor lain yang terkait erat hadir dalam jumlah yang relatif lebih kecil.


Struktur Dasar Alkaloid Cinchona Aneka alkaloid kuinolin yang memiliki aktivitas pengobatan yang manjur adalah: kina, kuinidin, kinain, dan kinaidin. Sangat menarik untuk mengamati bahwa alkaloid ini tidak hanya memiliki struktur yang terkait erat tetapi juga memiliki karakteristik obat yang serupa. Alkaloid ini memiliki kerangka dasar 9'-rubanol yang berasal dari senyawa induk yang dikenal sebagai ruban. Jadi, ruban diperoleh dari kombinasi dua nukleus heterosiklik yang berbeda, yaitu: (a) inti 4-metil kuinolin, dan (b) inti kuinuklidin. Namun, nomenklatur khusus ini disarankan oleh Rabe untuk menyederhanakan penamaan senyawa tersebut dan juga untuk menandakan asalnya dari ordo alami Rubiaceae.

Permasalahan :

1.      Mengapa  Alkaloid kuinolin dari tumbuhan tingkat tinggi paling baik diklasifikasikan menurut turunan biogenetiknya?



Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAR Alkaloid Indole

SAR Alkaloid Pirolidine

Deproteksi Gugus Pelindung Dalam Sintesis Organik